BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi
dimana bayi di dalam rahim berada dengan
kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi
yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal.
Penyebab
sungsang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu janin dan si Ibu sendiri. Jika
janin terlalu kecil yaitu berat bayi di bawah 3 kg, akan kemungkinan menjadi
sungsang karena bayi bebas berputar-putar dalam rahim Ibu. Sementara bayi yang
terlalu besar pun bermasalah. Pada saat kepala melewati panggul menuju posisi
normal, karena terlalu besar dan panggul Ibu terlalu sempit, sehingga kepala
bayi sulit berputar ke bawah (http://www.anmum.com/id/main.aspx?sid=1956&sva=2).
Kejadian
letak sungsang berkisar antara sampai 3% bervariasi diberbagai tempat.
Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar dengan angka
kematian sekitar 20 sampai 30% (Manuaba, dkk, 2002;h.491).
|
Kemudian ada yang mengemukakan bahwa angka kematian bayi
dengan persalinan sungsang sekitar 25-30%, sehingga terlontar pendapat yang
menyatakan bahwa tidak ada tempat bagi pertolongan persalinan sungsang pervaginam.
Barangkali pendapat tersebut terlalu berlebihan, namun evaluasi harus
dilakukan, yaitu kapan dilakukan seksio sesaria primer pada letak sungsang,
sehingga dapat menurunkan angkan morbiditas dan
mortalitas ( Manuaba,2012;h.491).
Menurut data WHO,
sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di Negara-negara berkembang. Rasiokematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan
yang tertinggi dengan 450 kematianibu per
100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan Negara maju dan 51 negara persemakmuran.
Menurut WHO, 81% AKI akibat komplikasi selama hamil dan bersalin dan 25% selama masa Post
Partum (http://www.kesehatanibu.depkes.go.id).
Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih termasuk yang tinggi dibandingkan
negara-negara di asia misalnya Thailand dengan AKI 130/100.000 KH. Data SDKI
tahun 2007 mencatat AKI di Indonesia mencapai 228 per 100.000 Kelahiran Hidup
(KH). Walaupun angka ini dipandang mengalami perbaikan dibanding tahun tahun
sebelumnya, Target Millenium Development Goals (MDGs) 5 yaitu menurunkan AKI
menjadi 102/100.000 (KH) pada tahun 2015 masih memerlukan upaya khusus dan
kerja keras dari seluruh pihak baik
Pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat.
AKI yang tinggi
menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu. Jumlah kasus kematian ibu yang
dilaporkan di Provinsi Lampung sampai dengan bulan Desember tahun
2012 sebanyak 178 kasus. Terjadinya kematian ibu terkait dengan faktor penyebab
langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia masih didominasi oleh perdarahan,
eklampsia, dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung penyebab
kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu,
yang terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus
3 Terlambat meliputi: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil
keputusan, terlambat dirujuk, terlambat
ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Berdasarkan Riskesdas 2010, masih cukup banyak ibu
hamil dengan faktor risiko 4 Terlalu, yaitu: terlalu tua
hamil (hamil di atas usia 35 tahun) sebanyak 27%, terlalu
muda untuk hamil (hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak 2,6%, terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4) sebanyak 11,8%, terlalu dekat (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 di Provinsi
Lampung pada Tahun 2012 Angka Kematian
Neonatal 27/ 1000 KH, Kematian Bayi 43/1000 KH dan Kematian Balita 30/1000 KH
(SDKI 2012). Secara umum Angka Kematian Anak menunjukkan
penurunan yang lambat. Angka Kematian Neonatal mengalami stagnasi 10 tahun
terakhir yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002 menjadi 19/1.000 pada
SDKI 2007 dan SDKI 2012. ( Profil
Dinkes Provinsi Lampung
2012)
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Indonesia
tahun 2012 sebesar 87,37% yang berarti belum mencapai target renstra 2012 yang
sebesar 90% dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 12
provinsi di antaranya (36,4%) yang telah mencapai target tersebut. Target
renstra di Lampung 2012 sebesar 90%. Dari 14 kabupaten/kota di Lampung, baru 5
(35,7%) kabupaten/kota yang telah mencapai
target tersebut ( Profil renstra provinsi lampung 2012 ).
Mortalitas dan morbiditas pada wanita
hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang, di negara miskin sekitar
25%-50%, kematian wanita subur usia disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan.
Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda
pada masa puncak produktivitasnya. Menanggapi masalah kematian ibu yang
demikian besar yaitu menurunkan angka kematian ibu menjadi separuh. MPS (Making
Pregnancy Safel) meminta perhatian pemerintah dan masyarakat disetiap negara
untuk menempatkan safe mother hood sebagai prioritas utama dalam rencana
pembangunan nasional dan internasional, menyusun
acuan nasional dan internasional, menyusun acuan nasional dan standar
pelayanan maternal dan neonatal, mengembangkan sistem yang menjamin
pelaksanaan standar yang telah disusun, meningkatkan upaya kesehatan promotif
dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengendalian fertilitas pada tingkat
keluarga dan lingkungannya (data informasi dan kesehatan Provinsi lampung 2012).
Dengan
memberikan asuhan kehamilan terhadap ibu dengan presentasi bokong diharapkan
dapat merubah posisi janin sehingga dapat normal kembali, dan ketika menghadapi persalinan posisi bayi
sudah normal dan tidak ada penyulit dalam persalinan, ibu selamat dan bayipun
sehat.
Asuhan kebidanan ini dilakukan untuk menambah ketrampilan serta dapat mendeteksi dini
komplikasi atau penyulit pada ibu hamil secara tepat.
Berdasarkan
hasil survey diketahui jumlah ibu hamil di BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM, M.Kes. kemiling Bandar lampung pada bulan
februari-april tercatat 420 kunjungan
ibu hamil, dengan 15 ibu yang mengalami presentasi bokong.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis merasa tertarik untuk membuat suatu study kasus yang didalamnya
membahas mengenai “Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan preentasi bokong, di
BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM., M.Kes”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
pemberian asuahan kebidananan pada Ny. S
usia 38 th G2 P1 A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan
presentasi bokong?”
C.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar
mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. S usia 38 tahun
G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan presentasi bokong di BPS
Rosbiatul Adawiyah kemiling bandar lampung tahun 2013, dengan cara memeriksakan
kehamilannya untuk mendeteksi komplikasi secara dini termasuk penatalaksanaan
dan rujukan bila diperlukan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai asuahan kebidanan denagan langkah
varney diantaranya:
a.
Mampu melakukan pengumpulan data
dasar terhadap Ny. S usia 38 tahun G2P1A0 usia
kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
b.
Mampu melakukan
interpretasi data dasar berdasarkan hasil berdasarkan pengumpulan data terhadap
Ny.S usia 38 tahun G2P1A0
usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul
adawiyah
c.
Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
yang mungkin akan terjadi terhadap Ny.S usia
38 tahun G2P1A0
usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul
adawiyah
d.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera terhadap Ny.S usia 38
tahun G2P1A0
usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul
adawiyah
e.
Mampu merencanakan asuhan yang sesuai kebutuhan Ny.S usia 38 tahun G2P1A0
usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul
adawiyah
f.
Mampu melaksanakan perencanaan secara menyeluruh terhdap
Ny.S usia 38 tahun G2P1A0
usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul
adawiyah
g.
Mampu melakukan evaluasi
berdasarkan hassil asuhan yang
telah dilakukan terhadap Ny. S usia
38 tahun us G2P1A0 ia kehamilan 33 minggu 3
hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
D. Ruang Lingkup
1.
Sasaran
Subjek
yang akan diberikan asuhan kebidanan adalah satu orang yaitu Ny. S usia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu
3 hari dengan presentasi bokong
2.
Tempat
Lokasi
tempat pengambilan kasus di BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM.M.Kes.
3.
Waktu
Waktu
pelaksanaan asuhan kebidanan mulai tanggal 29 april sampai tanggal 11 mei 2013.
E. Manfaat
Penulisan
1.
Bagi Institusi
Dapat
dijadikan bahan referensi bagi Mahasiswa Kebidanan Adila tentang asukan
kebidanan pada ibu dengan presentasi bokong.
2. Bagi lahan praktek
Sebagai
sumbangan pemikiran dan evaluasi bagi petugas kesehatan.
3.
Bagi masyarakat
Dengan
memberikan asuhan kebidanan diharapkan ibu hamil lebih mengerti akan pentingnya
pemeriksaan antenatal untuk mengetahui komplikasi secara dini, dan memeriksakan
secara rutin ke tenaga kesehatan. Serta bagi bumil yang sungsang dapat
melakukan posisi knee chest secara baik dan benar.
4.
Bagi Penulis
Diharapkan
dengan melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan peresentasi bokong,
dapat menambah ketrampilan sehingga dapat memeberikan asuhan secara tepat dan
lebih memiliki keberhasilan yang baik dalam memberikan asuhan pada ibu yang
sungsang.
F. Metodologi Dan
Teknik Memperoleh Data
1.
Metodologi penulisan
Metode penelian yang dipakai adalah study kasus.
Menurut
Dewa Ketut Sukardi (1983)Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang
bersifat integrative dan komprehensif. Integrative adalah menggunakan berbagai
teknik pendekatan dan bersifat komprehensif. Komprehensif yaitu data yang
dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap.
2. Tekhnik memperoleh data berdasarkan sumbernya, peneliti
memperoleh data penelitian selama studi kasus kebidanan ini dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu
data primer dan data sekunder.
a. Dataprimer adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber
datanya. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara
langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer
antara lain:
1)
Anamnesis
Adalah pengkajian dalam
rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Aanamnesis dapat di lakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:
a) Auto anamnesis
adalah anamnesis yang di lakukan kepada pasien langsung.
b) Allo anamnesis
adalah anamnesis yang di lakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data
tentang pasien. Ini di lakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak
memungkingkan lagi untuk memberikan data yang akurat.
Selain dari anamnesa yang dilakukan peneliti juga mamperoleh
data dari pengkajian fisik yang dilakukan secara head to toe, serta pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan urin.
2)
Observasi
Adalah pengumpulan data
melalui indera penglihatan (prilaku pasien, ekspresi wajah, bau, suhu, dan
lain-lain)
3)
Wawancara
adalah
perbincangan terarah dengan cara tatap mukadan pertanyaan yang di ajukan
mengarah pada data yang relevan dengan pasien.
4)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Laboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis penyakit, guna mendukung
atau menyingkirkan diagnosis lainnya. Pemeriksaan laboratorium merupakan penelitian
perubahan yang timbul pada penyakit dalam hal susunan kimia dan mekanisme biokimia
tubuh (perubahan ini bias penyebab atau akibat). Pemeriksaan laboratorium juga sebagai
ilmu terapan untuk menganalisa cairan tubuh dan jaringan guna membantu petugas kesehatan
dalam mendiagnosis dan mengobati pasien.
a)
Hemoglobin
Adalah metaloprotein (proteinyang mengandung zat besi) di dalam sel darah merahyang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dariparu-paru ke seluruh tubuh.
Tujuan : Untuk memeriksakan kemungkinan anemia.
Nilai normal : Lakilaki 14 – 16 ,perempuan 12 – 14 gr %
b)
Protein urine
1) Protein: albumin
Mikroalbuminuria< 60 mg%
Ada test rebus àurin 5 cc
dipanaskan
Penilaian test rebus (protein):
a. - kekeruhan
b. + kekeruhan seperti awan
c. ++ kekeruhan seperti pasir
d. +++ kekeruhan seperti gumpalan
e. ++++
kekeruhan seperti putih telur.
(http://www.google.co.id/url).
b. Data Sekunder
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan
lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar