Rabu, 12 Juni 2013

BAB I

BAB 1
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang 

Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di dalam  rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal.
Penyebab sungsang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu janin dan si Ibu sendiri. Jika janin terlalu kecil yaitu berat bayi di bawah 3 kg, akan kemungkinan menjadi sungsang karena bayi bebas berputar-putar dalam rahim Ibu. Sementara bayi yang terlalu besar pun bermasalah. Pada saat kepala melewati panggul menuju posisi normal, karena terlalu besar dan panggul Ibu terlalu sempit, sehingga kepala bayi sulit berputar ke bawah         (http://www.anmum.com/id/main.aspx?sid=1956&sva=2).

Kejadian letak sungsang berkisar antara sampai 3% bervariasi diberbagai tempat. Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian sekitar 20 sampai 30% (Manuaba, dkk, 2002;h.491).
1
 
 Kemudian ada yang mengemukakan bahwa angka kematian bayi dengan persalinan sungsang sekitar 25-30%, sehingga terlontar pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada tempat bagi pertolongan persalinan sungsang pervaginam. Barangkali pendapat tersebut terlalu berlebihan, namun evaluasi harus dilakukan, yaitu kapan dilakukan seksio sesaria primer pada letak sungsang, sehingga dapat menurunkan angkan morbiditas dan  mortalitas       ( Manuaba,2012;h.491).

Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di Negara-negara berkembang. Rasiokematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematianibu per 100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan Negara maju dan 51 negara persemakmuran. Menurut WHO, 81% AKI akibat komplikasi selama hamil dan bersalin dan 25% selama masa Post Partum (http://www.kesehatanibu.depkes.go.id).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih termasuk yang tinggi dibandingkan negara-negara di asia misalnya Thailand dengan AKI 130/100.000 KH. Data SDKI tahun 2007 mencatat AKI di Indonesia mencapai 228 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Walaupun angka ini dipandang mengalami perbaikan dibanding tahun tahun sebelumnya, Target Millenium Development Goals (MDGs) 5 yaitu menurunkan AKI menjadi 102/100.000 (KH) pada tahun 2015 masih memerlukan upaya khusus dan kerja keras dari seluruh  pihak baik Pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat.
AKI yang tinggi menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu. Jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Lampung sampai dengan bulan Desember tahun 2012 sebanyak 178 kasus. Terjadinya kematian ibu terkait dengan faktor penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu, yang terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat meliputi: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Berdasarkan Riskesdas 2010, masih cukup banyak ibu hamil dengan faktor risiko 4 Terlalu, yaitu: terlalu tua hamil (hamil di atas usia 35 tahun) sebanyak 27%, terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak 2,6%, terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4) sebanyak 11,8%, terlalu dekat (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 di Provinsi Lampung  pada Tahun 2012 Angka Kematian Neonatal 27/ 1000 KH, Kematian Bayi 43/1000 KH dan Kematian Balita 30/1000 KH (SDKI 2012).  Secara umum Angka Kematian Anak menunjukkan penurunan yang lambat. Angka Kematian Neonatal mengalami stagnasi 10 tahun terakhir yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002 menjadi 19/1.000 pada SDKI 2007 dan SDKI 2012. ( Profil Dinkes Provinsi Lampung 2012)

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Indonesia tahun 2012 sebesar 87,37% yang berarti belum mencapai target renstra 2012 yang sebesar 90% dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 12 provinsi di antaranya (36,4%) yang telah mencapai target tersebut. Target renstra di Lampung 2012 sebesar 90%. Dari 14 kabupaten/kota di Lampung, baru 5 (35,7%) kabupaten/kota yang telah mencapai target tersebut ( Profil renstra provinsi lampung 2012 ).

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang, di negara miskin sekitar 25%-50%, kematian wanita subur usia disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Menanggapi masalah kematian ibu yang demikian besar yaitu menurunkan angka kematian ibu menjadi separuh. MPS (Making Pregnancy Safel) meminta perhatian pemerintah dan masyarakat disetiap negara untuk menempatkan safe mother hood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional dan internasional,  menyusun acuan nasional dan internasional, menyusun acuan nasional dan standar pelayanan maternal dan neonatal, mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang telah disusun, meningkatkan upaya kesehatan promotif dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengendalian fertilitas pada tingkat keluarga dan lingkungannya (data informasi dan kesehatan Provinsi lampung 2012).

Dengan memberikan asuhan kehamilan terhadap ibu dengan presentasi bokong diharapkan dapat merubah posisi janin sehingga dapat normal kembali,  dan ketika menghadapi persalinan posisi bayi sudah normal dan tidak ada penyulit dalam persalinan, ibu selamat dan bayipun sehat.
Asuhan kebidanan ini dilakukan untuk menambah ketrampilan serta dapat mendeteksi dini komplikasi atau penyulit pada ibu hamil secara tepat.
Berdasarkan hasil survey diketahui jumlah ibu hamil di BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM, M.Kes. kemiling Bandar lampung pada bulan februari-april tercatat 420  kunjungan ibu hamil, dengan 15 ibu yang mengalami presentasi bokong.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membuat suatu study kasus yang didalamnya membahas mengenai “Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan preentasi bokong, di BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM., M.Kes”.

B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pemberian asuahan kebidananan pada  Ny. S usia 38 th G2 P1 A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan presentasi bokong?”



C.      Tujuan
1.      Tujuan Umum
Agar mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. S usia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan presentasi bokong di BPS Rosbiatul Adawiyah kemiling bandar lampung tahun 2013, dengan cara memeriksakan kehamilannya untuk mendeteksi komplikasi secara dini termasuk penatalaksanaan dan rujukan bila diperlukan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2.      Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai asuahan kebidanan denagan langkah varney diantaranya:
a.         Mampu melakukan pengumpulan data dasar terhadap Ny. S usia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
b.       Mampu melakukan interpretasi data dasar berdasarkan hasil berdasarkan pengumpulan data terhadap Ny.S usia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
c.       Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi terhadap Ny.S usia 38 tahun  G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
d.      Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera terhadap Ny.S usia 38 tahun  G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
e.       Mampu merencanakan asuhan yang sesuai kebutuhan Ny.S usia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
f.       Mampu melaksanakan perencanaan secara menyeluruh terhdap Ny.S usia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah
g.      Mampu melakukan evaluasi  berdasarkan hassil asuhan yang   telah dilakukan terhadap Ny. S usia 38 tahun us G2P1A0 ia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan prensetasi bokong di BPS Rosbiatul adawiyah

D.      Ruang Lingkup
1.       Sasaran
Subjek yang akan diberikan asuhan kebidanan adalah satu orang yaitu  Ny. S usia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari dengan presentasi bokong
2.      Tempat
Lokasi tempat pengambilan kasus di BPS Rosbiatul Adawiyah, SKM.M.Kes.
3.      Waktu
Waktu pelaksanaan asuhan kebidanan mulai tanggal 29 april sampai tanggal 11 mei 2013.
E.       Manfaat Penulisan
1.      Bagi Institusi
Dapat dijadikan bahan referensi bagi Mahasiswa Kebidanan Adila tentang asukan kebidanan pada ibu dengan presentasi bokong.
2.      Bagi lahan praktek
Sebagai sumbangan pemikiran dan evaluasi bagi petugas kesehatan.
3.      Bagi masyarakat
Dengan memberikan asuhan kebidanan diharapkan ibu hamil lebih mengerti akan pentingnya pemeriksaan antenatal untuk mengetahui komplikasi secara dini, dan memeriksakan secara rutin ke tenaga kesehatan. Serta bagi bumil yang sungsang dapat melakukan posisi knee chest secara baik dan benar.
4.      Bagi Penulis
Diharapkan dengan melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan peresentasi bokong, dapat menambah ketrampilan sehingga dapat memeberikan asuhan secara tepat dan lebih memiliki keberhasilan yang baik dalam memberikan asuhan pada ibu yang sungsang.

F.       Metodologi Dan Teknik Memperoleh Data
1.      Metodologi penulisan
Metode penelian yang dipakai adalah study kasus.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1983)Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang bersifat integrative dan komprehensif. Integrative adalah menggunakan berbagai teknik pendekatan dan bersifat komprehensif. Komprehensif yaitu data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap.
2.      Tekhnik memperoleh data berdasarkan sumbernya,  peneliti memperoleh data penelitian selama studi kasus kebidanan ini  dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
a.    Dataprimer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain:
1)                                 Anamnesis
Adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Aanamnesis dapat di lakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:
a)   Auto anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan kepada pasien langsung.
b)   Allo anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien. Ini di lakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkingkan lagi untuk memberikan data yang akurat.
Selain dari anamnesa yang dilakukan peneliti juga mamperoleh data dari pengkajian fisik yang dilakukan secara head to toe, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan urin.
2)                                Observasi
Adalah pengumpulan data melalui indera penglihatan (prilaku pasien, ekspresi wajah, bau, suhu, dan lain-lain)
3)        Wawancara
 adalah perbincangan terarah dengan cara tatap mukadan pertanyaan yang di ajukan mengarah pada data yang relevan dengan pasien.
4)        Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis penyakit, guna mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya. Pemeriksaan laboratorium merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit dalam hal susunan kimia dan mekanisme biokimia tubuh (perubahan ini bias penyebab atau akibat). Pemeriksaan laboratorium juga sebagai ilmu terapan untuk menganalisa cairan tubuh dan jaringan guna membantu petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan mengobati pasien. 


a)        Hemoglobin
Adalah metaloprotein (proteinyang mengandung zat besi) di dalam sel darah merahyang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dariparu-paru ke seluruh tubuh.
Tujuan                  : Untuk memeriksakan kemungkinan anemia.
Nilai normal          : Lakilaki 14 – 16 ,perempuan 12 – 14 gr %
b)        Protein urine
1)      Protein: albumin
Mikroalbuminuria< 60 mg%
Ada test rebus àurin 5 cc dipanaskan
Penilaian test rebus (protein):
a.         -      kekeruhan
b.        +      kekeruhan seperti awan
c.        ++   kekeruhan seperti pasir
d.      +++  kekeruhan seperti gumpalan
e.      ++++  kekeruhan seperti putih telur.
(http://www.google.co.id/url).
b.    Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar